Cara Berbakti Kepada Kedua Orangtua
REP | 18 March 2013 | 10:02 Dibaca: 6347 Komentar: 0 0
Dalam menempuh hidup di dunia ini, tentunya
setiap orang ingin menjadi orang yang berhasil di dunia dan akhirat.
Untuk itu, salah satu caranya adalah dengan berbakti kepada kedua orang
tua. Jika baik pada mereka berdua maka hidup akan sukses. Jika menyakiti
dan durhaka pada keduanya, maka hidup akan sengsara. Berikut adalah
beberapa saran yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan agar tergolong
sebagai anak yang berbakti pada kedua orang tua:
1. Berbicara
kepada kedua orang tua itu harus dengan sopan, santun dan lembut. Tidak
boleh mengatakan “AH!”, UH!, Cis!, atau yang semisal kata-kata
tersebut. Begitu pula dengusan nafas sebagai bentuk ketidaksukaan
terhadap sikap atau perintah orang tua. Jangan berkata kepada mereka
dengan perkataan yang keras seperti membentak dan menghardik. Berkatalah
kepada mereka dengan ucapan yang baik dan menyenangkan hati keduanya.
2. Selalu
taat kepada semua perintah orang tua. Selama mereka tidak memerintahkan
hal-hal yang mengandung unsur dosa dan maksiat. Bila mereka
memerintahkan berdosa, menolak pun harus dengan lemah lembut dan penuh
pengertian. Bila memerintah hal yang baik harus segera dikerjakan meski
sedang sibuk melakukan sesuatu. Sebagaimana dicontohkan oleh seorang
ulama besar yang sedang memberikan ceramah di hadapan ribuan orang. Lalu
ada seseorang datang dan berbisik bahwa ibunya memerintahkan ulama
tersebut pulang sebentar untuk memberi makan ayam. Maka sang ulama
meminta izin pada jama’ah untuk pulang memberi makan ayam seperti yang
ibunya perintahkan. Setelah ibunya puas, ulama tadi kembali ke mimbar
dan meneruskan ceramahnya.
3. Jangan
memasang wajah yang cemberut, jangan melotot dan bermuka masam bila
berhadapan dengan keduanya. Bila ada hal yang tidak kita sukai dari
mereka, bersabarlah, tarik nafas dalam-dalam dan tersenyumlah. Ingatlah,
ribuan sikap dan kelakuan kita sejak lahir hingga dewasa yang sering
merepotkan orang tua. Namun mereka tetap sabar terhadap anak-anaknya.
4. Berusaha
sekuat tenaga untuk menjaga nama baik orang tua. Bila ada yang
mencemarkannya segera bersihkan dan bela. Jagalah harta benda mereka
serta jangan mengambil tanpa seizin mereka meskipun hanya satu rupiah.
Sedangkan bila orang tua mengambil harta benda kita, kita mesti ikhlas.
Karena sejatinya anak dan harta bendanya adalah milik orang tua
sebagaimana yang Nabi Muhammad SAW jelaskan dalam haditsnya.
5. Ringankanlah
beban mereka. Bantu pekerjaan rumahnya. Layani mereka sebaik-baiknya.
Tulang mereka telah rapuh membesarkan kita dahulu. Kulitnya telah
keriput, uban di rambut semakin banyak. Balaslah kebaikan mereka
meskipun kita tak akan mampu membalas jasa mereka.
6. Bermusyawaralah
dengan kedua orang tua terhadap persoalan yang kita hadapi atau
keputusan yang akan kita ambil. Bila terjadi perselisihan pendapat,
mintalah maaf kepada keduanya dan mohon restu dan ridhanya.
7. Bila
ayah atau ibu memanggil segeralah menjawab panggilannya dengan wajah
yang cerah dan dengan suara yang enak didengar oleh mereka. Jawablah
panggilannya meskipun sedang shalat sunnah.
8. Hormati
sahabat dan teman-teman orang tua. Baik ketika mereka masih hidup dan
sesudah orang tua meninggal. Bila perlu berbuat baiklah kepada para
sahabat orang tua sebagaimana orang tua kita berbuat baik pada
teman-temannya.
9. Berusaha
sebisa mungkin agar jangan membantah ucapan mereka. Jangan
menyalah-nyalahkan dan merendahkan mereka. Jangan mencemooh kesalahan
mereka. Usahakan tetap sopan dan menjelaskan kesalahan dengan sikap yang
benar.
10. Dengarlah
ucapan dan nasehat mereka dengan sungguh-sungguh. Jangan menunjukkan
sikap bosan meski nasehat yang mereka sampaikan itu-itu saja.
11. Bangunlah jika orang tuamu datang ke rumahmu, sambutlah kedatangannya dan ciumlah kedua tangan mereka.
12. Jangan
pergi bila orang tua tak mengizinkan pergi. Jika terpaksa pergi
mintalah maaf dan jelaskan sebaik-baiknya. Jika masih marah teruslah
berusaha meminta ridha dan restunya. Bila pergi jauh, jangan lupa untuk
selalu menelpon, sms atau memberi kabar.
13. Jangan
masuk ke kamar mereka sebelum mendapat izin. Mintalah izin sebelum
masuk, terutama di waktu mereka sedang istirahat. Saat sebelum subuh,
setelah isya dan di siang hari saat barangkali mereka tidur siang.
14. Jangan
mendahului orang tua ketika makan, biarkan mereka mengambil makanan
terlebih dahulu. Hormatilah mereka pun saat sedang makan dan minum.
15. Jangan berbohong kepada kedua orang tua. Hati siapa yang tak sakit bila dibohongi. Apalagi hati mulia para orang tua.
16. Jangan
mengutamakan istri dan anak-anak daripada orang tua. Bagi seorang
laki-laki, bakti pertama adalah kepada kedua orang tua. Sedangkan bagi
seorang wanita, bakti paling utama adalah kepada suami.
17. Bila
duduk, jangan duduk di tempat yang lebih tinggi dari orang tua. Jangan
selonjorkan kaki ke hadapan ayah dan ibu. Jangan duduk secara angkuh di
hadapan orang tua. Bila dalam kereta api atau bus, berikan tempat duduk
pada ayah dan ibu. Biarkan kita anaknya berdiri. Pun bila di dalam
angkutan ada orang yang sudah tua, wanita hamil, wanita yang menggendong
anaknya, berikan tempat dudukmu pada mereka.
18. Jangan
menyombongkan diri di hadapan orang tua meskipun engkau seorang pejabat
tinggi bahkan presiden sekalipun. Jangan angkuh kepadanya meskipun
penghasilanmu jauh lebih banyak dari mereka. Usahakan jangan menyakiti
perasaan mereka meskipun hanya satu kata. Ingatlah kebaikan-kebaikan
mereka. Ingatlah, Anda tidak lahir dari sebongkah batu. Tapi dari rahim
ibu dengan penuh pengorbanan dan kesakitan.
19. Jangan
kikir dan pelit untuk memberi harta pada mereka. Perhatikan kebutuhan
mereka, usahakan jangan sampai mereka meminta-minta. Ingatlah bahwa jika
sekarang Anda berbuat baik pada orang tua, kelak anak-anak Anda pun
akan berbuat baik pada Anda sebagai balasannya.
20. Sering-seringlah
mengunjungi mereka. Bawa serta istri dan anak-anak. Lihatlah betapa
senangnya orang tua melihat kedatangan anaknya terutama cucu-cucunya.
21. Dalam berbakti dahulukan ibu, baru kemudian ayah. Derajat ibu tiga kali lebih tinggi dari seorang ayah.
22. Jika
orang tua bertengkar dengan istri, bijaksanalah. Nasihati istri dan
berilah dia pengertian. Hal seperti ini memang situasi yang sangat
sulit. Tapi sungguh, ridha orang tua mesti didahulukan daripada ridha
istri.
23. Doakanlah mereka saat masih hidup maupun saat sudah meninggal.(Didi Eko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar