Blogger Widgets

Senin, 03 Maret 2014

Cara Berbakti Kepada Kedua Orangtua

REP | 18 March 2013 | 10:02 Dibaca: 6347   Komentar: 0   0
Dalam menempuh hidup di dunia ini, tentunya setiap orang ingin menjadi orang yang berhasil di dunia dan akhirat. Untuk itu, salah satu caranya adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua. Jika baik pada mereka berdua maka hidup akan sukses. Jika menyakiti dan durhaka pada keduanya, maka hidup akan sengsara. Berikut adalah beberapa saran yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan agar tergolong sebagai anak yang berbakti pada kedua orang tua:
1. Berbicara kepada kedua orang tua itu harus dengan sopan, santun dan lembut. Tidak boleh mengatakan “AH!”, UH!, Cis!, atau yang semisal kata-kata tersebut. Begitu pula dengusan nafas sebagai bentuk ketidaksukaan terhadap sikap atau perintah orang tua. Jangan berkata kepada mereka dengan perkataan yang keras seperti membentak dan menghardik. Berkatalah kepada mereka dengan ucapan yang baik dan menyenangkan hati keduanya.
2. Selalu taat kepada semua perintah orang tua. Selama mereka tidak memerintahkan hal-hal yang mengandung unsur dosa dan maksiat. Bila mereka memerintahkan berdosa, menolak pun harus dengan lemah lembut dan penuh pengertian. Bila memerintah hal yang baik harus segera dikerjakan meski sedang sibuk melakukan sesuatu. Sebagaimana dicontohkan oleh seorang ulama besar yang sedang memberikan ceramah di hadapan ribuan orang. Lalu ada seseorang datang dan berbisik bahwa ibunya memerintahkan ulama tersebut pulang sebentar untuk memberi makan ayam. Maka sang ulama meminta izin pada jama’ah untuk pulang memberi makan ayam seperti yang ibunya perintahkan. Setelah ibunya puas, ulama tadi kembali ke mimbar dan meneruskan ceramahnya.
3. Jangan memasang wajah yang cemberut, jangan melotot dan bermuka masam bila berhadapan dengan keduanya. Bila ada hal yang tidak kita sukai dari mereka, bersabarlah, tarik nafas dalam-dalam dan tersenyumlah. Ingatlah, ribuan sikap dan kelakuan kita sejak lahir hingga dewasa yang sering merepotkan orang tua. Namun mereka tetap sabar terhadap anak-anaknya.
4. Berusaha sekuat tenaga untuk menjaga nama baik orang tua. Bila ada yang mencemarkannya segera bersihkan dan bela. Jagalah harta benda mereka serta jangan mengambil tanpa seizin mereka meskipun hanya satu rupiah. Sedangkan bila orang tua mengambil harta benda kita, kita mesti ikhlas. Karena sejatinya anak dan harta bendanya adalah milik orang tua sebagaimana yang Nabi Muhammad SAW jelaskan dalam haditsnya.
5. Ringankanlah beban mereka. Bantu pekerjaan rumahnya. Layani mereka sebaik-baiknya. Tulang mereka telah rapuh membesarkan kita dahulu. Kulitnya telah keriput, uban di rambut semakin banyak. Balaslah kebaikan mereka meskipun kita tak akan mampu membalas jasa mereka.
6. Bermusyawaralah dengan kedua orang tua terhadap persoalan yang kita hadapi atau keputusan yang akan kita ambil. Bila terjadi perselisihan pendapat, mintalah maaf kepada keduanya dan mohon restu dan ridhanya.
7. Bila ayah atau ibu memanggil segeralah menjawab panggilannya dengan wajah yang cerah dan dengan suara yang enak didengar oleh mereka. Jawablah panggilannya meskipun sedang shalat sunnah.
8. Hormati sahabat dan teman-teman orang tua. Baik ketika mereka masih hidup dan sesudah orang tua meninggal. Bila perlu berbuat baiklah kepada para sahabat orang tua sebagaimana orang tua kita berbuat baik pada teman-temannya.
9. Berusaha sebisa mungkin agar jangan membantah ucapan mereka. Jangan menyalah-nyalahkan dan merendahkan mereka. Jangan mencemooh kesalahan mereka. Usahakan tetap sopan dan menjelaskan kesalahan dengan sikap yang benar.
10. Dengarlah ucapan dan nasehat mereka dengan sungguh-sungguh. Jangan menunjukkan sikap bosan meski nasehat yang mereka sampaikan itu-itu saja.
11. Bangunlah jika orang tuamu datang ke rumahmu, sambutlah kedatangannya dan ciumlah kedua tangan mereka.
12. Jangan pergi bila orang tua tak mengizinkan pergi. Jika terpaksa pergi mintalah maaf dan jelaskan sebaik-baiknya. Jika masih marah teruslah berusaha meminta ridha dan restunya. Bila pergi jauh, jangan lupa untuk selalu menelpon, sms atau memberi kabar.
13. Jangan masuk ke kamar mereka sebelum mendapat izin. Mintalah izin sebelum masuk, terutama di waktu mereka sedang istirahat. Saat sebelum subuh, setelah isya dan di siang hari saat barangkali mereka tidur siang.
14. Jangan mendahului orang tua ketika makan, biarkan mereka mengambil makanan terlebih dahulu. Hormatilah mereka pun saat sedang makan dan minum.
15. Jangan berbohong kepada kedua orang tua. Hati siapa yang tak sakit bila dibohongi. Apalagi hati mulia para orang tua.
16. Jangan mengutamakan istri dan anak-anak daripada orang tua. Bagi seorang laki-laki, bakti pertama adalah kepada kedua orang tua. Sedangkan bagi seorang wanita, bakti paling utama adalah kepada suami.
17. Bila duduk, jangan duduk di tempat yang lebih tinggi dari orang tua. Jangan selonjorkan kaki ke hadapan ayah dan ibu. Jangan duduk secara angkuh di hadapan orang tua. Bila dalam kereta api atau bus, berikan tempat duduk pada ayah dan ibu. Biarkan kita anaknya berdiri. Pun bila di dalam angkutan ada orang yang sudah tua, wanita hamil, wanita yang menggendong anaknya, berikan tempat dudukmu pada mereka.
18. Jangan menyombongkan diri di hadapan orang tua meskipun engkau seorang pejabat tinggi bahkan presiden sekalipun. Jangan angkuh kepadanya meskipun penghasilanmu jauh lebih banyak dari mereka. Usahakan jangan menyakiti perasaan mereka meskipun hanya satu kata. Ingatlah kebaikan-kebaikan mereka. Ingatlah, Anda tidak lahir dari sebongkah batu. Tapi dari rahim ibu dengan penuh pengorbanan dan kesakitan.
19. Jangan kikir dan pelit untuk memberi harta pada mereka. Perhatikan kebutuhan mereka, usahakan jangan sampai mereka meminta-minta. Ingatlah bahwa jika sekarang Anda berbuat baik pada orang tua, kelak anak-anak Anda pun akan berbuat baik pada Anda sebagai balasannya.
20. Sering-seringlah mengunjungi mereka. Bawa serta istri dan anak-anak. Lihatlah betapa senangnya orang tua melihat kedatangan anaknya terutama cucu-cucunya.
21. Dalam berbakti dahulukan ibu, baru kemudian ayah. Derajat ibu tiga kali lebih tinggi dari seorang ayah.
22. Jika orang tua bertengkar dengan istri, bijaksanalah. Nasihati istri dan berilah dia pengertian. Hal seperti ini memang situasi yang sangat sulit. Tapi sungguh, ridha orang tua mesti didahulukan daripada ridha istri.
23. Doakanlah mereka saat masih hidup maupun saat sudah meninggal.(Didi Eko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar